Selasa, 31 Mei 2011

Menuntut Ilmu Tiap Hela Nafas


teman q muncul lagi...hehehe ehm teringat status salah satu temen kita yang lo gk salah gini : "Mencari ilmu wajib hukumnya bagi tiap muslim (baik muslim laki-laki maupun perempuan)".(HR. Ibnu Majah)

merenung sebentar....... teman ternyata kita dapat berkumpul di sini menjadi sebuah keluarga DUPADA juga karena niatan awal yang sama yakni menuntut ilmu. dalam belajar da banyak banget yang dari kita tak tau menjadi mengerti, berkat kesabaran kita tuk berbagi dan belajar bareng-bareng tentang kehidupan ini.. meskipun sudah tak bersama lagi, namun niat awal tuk menuntut ilmu hendaknya janganlah sampai terhenti disini... berbahagialah bagi mereka yang masih punya kesempatan tuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, gunakan kesempatan itu. namun buat yang belum mendapat kesempatan janganlah bersedih hati karena kita dapat menemukan ilmu di mana-mana, sangat dekat dan berada di sekitar kita.


teman sudah merupakan hak dan kewajiban kita untuk belajar dan memperoleh ilmu pengetahuan sebagaimana seharusnya agar kelak dapat kita gunakan demi kebaikan dirinya dan demi kemaslahatan orang banyak.belajar tidaklah harus disekolah sekolah terbaik yang terjamin,belajar dapat kita lakukan dimana saja dan kapan saja. belajar juga tidak harus antara guru dan murid, justru pengalaman yang merupakan guru terbaik dan paling berharga. sebenarnya tujuan menuntut ilmu itu bukanlah karena hal hal duniawi seperti gengsi atau pamer kemampuan, namun haruslah karena Allah subhanahu wata’ala semata.

Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Teman hendaknya ilmu yang telah kita dapatkan dapar dimanfaatkan secara bijaksana, jangan cepat puas dengan ilmu yang telah kita peroleh karena ilmu pengetahuan didunia ini sangatlah banyak dan luas buat dimiliki oleh seorang hamba yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala kemampuan yang sangat terbatas, sehingga masing masing hamba hanya memiliki pengetahuan yang sangat sedikit sekali. Tiada seorang manusiapun yang menguasai semua ilmu pengetahuan yang ada didunia ini yang sesungguhnya memiliki cabang cabang ilmu yang sangat banyak. Bahkan bangsa Yahudi yang diberikan oleh Allah kemampuan otak diatas kemampuan berfikir manusia pada umumnyapun, sebenarnya tidaklah memiliki seluruh pengetahuan yang meliputi jagad raya ini.

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS Al Israa’ 17 : 85)

teman jika kau telah cukup memiliki ilmu pengetahuan haruslah lebih banyak melakukan pendekatan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, karena ilmu pengetahuan yang di miliki dapat dengan mudah menggelincirkan mereka kejalan yang bathil, andai didalam dada kita tidak diisi oleh keimanan kepada yang Haq. Karena ketika seorang hamba hanya menginginkan pengetahuan masalah dunia saja tanpa mempelajari pengetahuan mengenai akhirat, maka ketimpanganlah yang akan didapatnya.

"Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula." (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena itulah, selagi masih muda, dan masih memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan ketika usia tua mulai menggerogoti otak manusia sehingga kemampuan berfikir dan kemampuan lainnya mulai menurun, maka janganlah dibuang buang waktu dengan hal yang sia sia, karena tiada suatu kemampuanpun yang dapat mengembalikan waktu agar bisa memberikan pengulangan kesempatan buat siapapun didunia ini.

Dari Abi Musa Radhiallahu Anhu, katanya Nabi Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang oleh karena itu Allah mengutus aku untuk menyampaikanya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi; bumi itu ada yang subur, menyerap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi manfaat dengan hal itu kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Ada pula hujan yang jatuh kebagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang mau memanfaatkan sesuatu yang oleh karena itu Allah mengutus aku menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Begitu pula perumpamaan orang yang tidak mau memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah, yang aku diutus untuk menyampaikannya."Abu Abdillah berkata, bahwa Ishaq berkata," Dan ada diantara bagian bumi yang digenangi air, tapi tidak menyerap." (Arti dari Hadts No 79 - Kitab Fathu Bari)


Semoga kita tidak termasuk golongan orang orang yang merugi dan fakir dunia akhirat ... Amien Ya Rabb ...

Teman taukah engkau diunia dihuni empat ragam manusia.

Pertama, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa kepada Rabbnya, menyantuni sanak-keluarganya dan melakukan apa yang diwajibkan Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia.

Kedua, seorang yang diberi Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan berbuat seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka pahala mereka berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua) sama.

Ketiga, seorang hamba diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan. Dia membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya) tanpa ilmu (kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyantuni keluarga dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat dan keji.

Keempat, seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang, serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga), maka timbangan keduanya sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Wallahu a'lam bishshawab ...

semoga kita termasuk golongan orang pertama...

so teman keep spirit,,jangan berhenti di sini,, teruslah mencari ilmu buat bekal kita kelak,,, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmadNYA tuk kita semua...


sumber :www.ruangmuslim.com

Tidak ada komentar: